Minggu, 03 Juli 2016

Venustraphobia ( Caligynephobia )



 Venustraphobia disebut juga caligynephobia adalah rasa takut yang berlebihan terhadap perempuan cantik. Sama halnya dengan fobia jenis lain, fobia ini juga disebabkan stimulan yang tidak wajar dan tidak membahayakan jiwa.

Rasa takut yang berlebihan dan tidak rasional terhadap wanita cantik. Seperti ketakutan atau fobia lainnya, caligynephobia diciptakan oleh pikiran bawah sadar sebagai mekanisme perlindungan. Biasanya penyebabnya adalah kejadian atau pengalaman buruk di masa lalu yang berkaitan dengan wanita yang menyebabkan trauma psikologis pada penderitanya. Penyebab yang paling sering adalah pernah disakiti dan dilecehkan oleh wanita cantik di masa lalunya.

Mereka yang menderita venustraphobia atau biasanya takut dan sensitive terhadap perempuan, sehingga menghindari kontak fisik, berdekatan dan berada diantara wanita-wanita cantik.

Gejala Caligynephobia atau Venustraphobia:
- Sesak napas, napas menjadi cepat dan pendek
- Detak jantung tidak teratur
- Berkeringat dingin
- Mual
- Ketakutan secara menyeluruh

Meskipun gejala-gejala ini berbeda antara sesama penderita caligynephobia, tapi efeknya jelas akan membuat penderita tidak dapat berkonsentrasi dan kinerja menurun bila berada di dekat wanita cantik.

Parahnya, Fobia ini tidak hanya kambuh bila berhadapan langsung dengan wanita cantik, tapi juga bisa terjadi bila si penderita melihat wanita cantik di televisi, foto atau video.


Penderita fobia ini sebenarnya bisa disembuhkan. Ada berbagai metode pemulihan untuk membuat penderitanya keluar dari ketakutan, mulai dari hipnoterapi, neuro-linguistic programming, hingga energy psychology. 

Seperti komputer, terapi hipnoterapi dilakukan dengan memprogram ulang alam bawah sadar penderitanya dengan bantuan terapi atau psikolog sebagai mediator. Ketika rasa takutnya telah diprogram ulang, gejalafobia ini akan ditekan seminim mungkin. Neuro-linguistic programming menggunakan kekuatan imajinasi untuk memprogram ulang rasa takut si penderita. 

Sedangkan energy psychology merupakan terapi pemulihan yang menggabungkan berbagai macam bentuk pemulihan terhadap fobia. Metode ini relatif aman. Cara lain yang juga dilakukan untuk penyembuhan adalah menggunakan obat antidepresan, terapi bicara, atau cognitive behaviour therapy. 

sumber:
- http://reallife65.blogspot.com/2009/12/pria-yang-takut-pada-wanita-cantik.html 
- http://mypotik.blogspot.co.id/2011/03/phobia-venustraphobia-phobia-ketakutan.html

Larangan Mengunyah Permen Karet di Singapore


Pasti kamu penasaran kenapa mengunyah permen karet bisa dilarang di Singapura.

Wacana untuk melarang kegiatan mengunyah permen karet ini dilontarkan pada tahun 1983 oleh Menteri Pembangunan Nasional Singapura pada saat itu.

Ketika itu Lee Kuan Yew menjabat sebagai Perdana Menteri Singapura. Usulan ini diajukan karena kegiatan mengunyah permen karet menyebabkan masalah serius mengenai pemeliharaan fasilitas publik disana.

Mereka yang mengunyah permen karet seringkali membuang bekas permen karetnya di kotak surat, lubang kunci, tombol lift, lantai, tangga, kursi, meja, dan trotoar.

Hal ini menyebabkan biaya untuk perawatan kebersihan membengkak dan merusak peralatan kebersihan juga.

Pada tahun 1987, MRT mulai beroperasi di Singapura. Para pengunyah permen karet yang tidak bertanggung jawab mulai menempelkan sisa permen karet yang mereka kunyah ke sensor pintu MRT yang mengakibatkan pintu tidak dapat berfungsi sebagaimana mestinya.

Selain mengganggu pelayanan publik, hal ini tentu saja mengakibatkan kerusakan yang biaya perbaikannya tidak sedikit.  Akhirnya pada  Januari 1992, barulah  Goh Chok Tong memutuskan larangan mengunyah permen karet.

Larangan ini juga mencakup kegiatan mengimpor, menjual, dan memproduksi permen karet. Impor disini didefinisikan sebagai kegiatan membawa produk ke Singapura lewat darat, air, atau udara oleh siapapun, berapapun jumlah dan apapun tujuannya.

Menurut hukum Singapura, tindakan mengunyah permen karet ini dapat diasosiasikan dengan kegiatan menyampah yang mengotori fasilitas publik. Denda yang diberikan pun tidak tanggung-tanggung yaitu 500-1000 Dollar Amerika bagi mereka yang melanggar pertama kali.

Bagi mereka yang berkali-kali melanggar dapat dikenakan denda sampai 2000 Dollar Amerika dan diharuskan melakukan Corrective Work Order (CWO).

Mereka yang melakukan CWO karena menyampah dipakaikan jaket dengan warna terang dan ditugaskan untuk membersihkan fasilitas publik. Media juga diundang untuk meliput kegiatan hukuman tersebut untuk menimbulkan efek malu dan jera.

Pada 2004, aturan ini sedikit dilonggarkan. Penjualan permen karet yang memiliki manfaat kesehatan seperti permen karet untuk kesehatan gigi dan permen karet nikotin untuk membantu orang berhenti merokok mulai diperbolehkan.

Tapi, permen karet jenis ini hanya boleh dijual di apotik dan pembeli harus menunjukkan identitas ketika membelinya. Apoteker yang tidak melaporkan daftar pembeli permen karet jenis tersebut dapat didenda sampai 2940 dollar dan dipenjara selama dua tahun.
⁠⁠⁠⁠9:35 AM⁠⁠⁠⁠⁠

 Source:
-  http://solusismart.com/fakta-unik-di-dunia-terbaru-2016/
- http://sains.me/di-singapura-mengunyah-permen-karet-adalah-tindakan-melanggar-hukum

Catoptrophobia ( Spectrophobia )


 Takut cermin ini adalah fobia spesifik yang ditandai dengan rasa takut terus-menerus luar biasa dari cermin. Seseorang yang menderita ketakutan abnormal ini cermin atau refleksi sendiri mungkin memiliki mendasari diri kekhawatiran. Ketakutan mungkin produk dari peristiwa traumatis atau pengalaman yang melibatkan cermin di masa lalu, sering pada anak usia dini. Atau mungkin dapat menjadi hasil dari takhayul seseorang sedang diawasi oleh seseorang melalui cermin. Dalam beberapa kasus, penderita memiliki harga diri rendah berhubungan dengan penampilan fisik pribadi atau penampilan. Hal ini membuat salah satu untuk menghindari cermin sehingga untuk menghindari melihat refleksi sendiri. Sebuah catoptrophobic mungkin takut bahwa suatu peristiwa yang melibatkan melanggar cermin dapat membawa sial. Dalam beberapa kasus, catoptrophobia atau yang biasa disebut spectrophobia ini menyebabkan seseorang takut entitas berjalan keluar dari cermin atau takut adanya 'hal-hal lain di dalam cermin. Mereka yang catoptrophobia dapat menderita sejumlah gejala. Reaksi mungkin berbeda dari satu orang ke orang lain dan ini terutama karena jumlah ketakutan seseorang dalam kaitannya dengan objek ketakutan. Untuk mereka yang memiliki bentuk parah dari fobia ini, itu tidak akan keluar dari tempat untuk menyatakan bahwa serangan panik juga dapat terjadi, ditambah dengan peningkatan tingkat kecemasan. Ketika catoptrophobia mulai campur tangan dengan kehidupan pribadi, saatnya untuk mencari bantuan profesional. Beberapa pilihan yang efektif yang tersedia untuk perawatan catoptrophobia adalah terapi pemaparan, teknik desensitisasi sistematis dan terapi perilaku.

Terapi pemaparan  adalah suatu tipe terapi perilaku yang asalnya didahului oleh Joseph Wolpe. Ahli terapi mendensitisasi pasien, dengan menggunakan pemaparan stimulus fobik yang serial, bertahap, dan dipacu diri sendiri. Ahli terapi mengajarkan pasien tentang berbagai teknik untuk menghadapi kecemasan, termasuk relaksasi, kontrol pernapasan, dan pendekatan kognitif terhadap gangguan. Pendekatan kognitif adalah termasuk mendorong kenyataan bahwa situasi tersebut pada dasarnya adalah aman. Aspek kunci dari terapi perilaku yang berhasil adalah (1)komitmen pasien terhadap pengobatan, (2) masalah dan tujuan yang diidentifikasi dengan jelas,(3) strategi alternatif yang tersedia untuk mengatasi perasaan pasien. Pada situasi spesifik fobia darah, injeksi, dan cedera, beberapa ahli terapi menganjurkan bahwa pasien mengencangkan tubuhnya selama pemaparan untuk membantu menghindari kemungkinan pingsan akibat reaksi vasovagal terhadap stimulus fobik. Beberapa laporan awal menyatakan bahwa antagonisadrenergic-beta dapat berguna dalam pengobatan fobia spesifik. Jika fobia spesifik adalah disertai dengan serangan panik, farmakoterapi atau psikoterapi yang diarahkan pada serangan panic mungkin juga bermanfaat (Kaplan, 2010).

Teknik desensitisasi sitematis merupakan salah satu teknik perubahan perilaku yang didasari oleh teori atau pendekatan behavioral klasikal.  Perhatian behavioral adalah pada perilaku yang nampak, sehingga terapi tingkah laku mendasarkan diri pada penerapan teknik dan prosedur yang berakar pada teori belajar yakni menerapkan prinsip-prinsip belajar secara sistematis dalam proses perubahan perilaku menuju kearah yang lebih adaptif. Menurut sejarah teknik desensitisasi sitematis, Corey (2005) mengemukakan tentang latar belakang teknik ini melihat bahwa rasa takut dipelajari lewat pengkondisian, demikian juga sebaliknya rasa takut dapat dihilangkan lewat pusat pengkondisiannya.  Desensitisasi sistematis dikembangkan dalam tradisi behavioristik pada awal tahun 1950 oleh Joseph Wolpe. Asumsi dasar teknik ini adalah respon ketakutan merupakan perilaku yang dipelajari dan dapat dicegah dengan menggantikan aktivitas yang berlawanan dengan respon ketakutan tersebut. Respon khusus yang dihambat oleh proses perbaikan (treatment) ini adalah kecemasan-kecemasan atau perasaan takut yang kurang beralasan; dan respon yang sering dijadikan pengganti atas kecemasan tersebut adalah relaksasi atau penenangan.  Prinsip dasar Desensitisasi adalah memasukkan suatu respon yang bertentangan dengan kecemasan yaitu relaksasi.

 Terapi tingkah laku dalah penerapan aneka ragam teknik dan prosedur yang berakar pada berbagai teori tentang belajar. Terapi ini menyertakan penerapan yang sistematis prinsip-prinsip belajar pada pengubahan tingkah laku ke arah cara-cara yang lebih adaptif. Berlandaskan teori belajar, modifikasi tingkah laku dan terapi tingkah laku adalah pendekatan-pendekatan terhadap konseling dan psikoterapi yang berurusan dengan pengubahan tingkah laku. Pada dasarrnya, terapi tingkah laku diarahkan pada tujuan-tujuan memperoleh tingkah laku baru, pengapusan tingkah laku yang maladaptif, serta memperkuat dan mempertahankan tingkah laku yang diinginkan.

 Sumber:
- www.phobiasource.com/catoptrophobia-fear-of-mirrors/
- http://metaligan.blogspot.co.id/2012/05/fobia-darah-dan-terapi-fobia-spesifik.html
- https://retnobembi.wordpress.com/2015/05/29/terapi-behaviour-teknik-desensitisasi-sistematis/
- https://adityaadityaa.wordpress.com/2014/05/21/terapi-perilaku-behavior-therapy/

Jumat, 01 Juli 2016

CTF ( Capture The Flag )

CTF adalah salah satu Platform milik Facebook, dimana pemain nya harus menemukan sebuah flag, Biasanya di kategorikan meliputi :

-Web
-Crypto
-Forensic
-Reversing
-Pwnables
-Misc.

-Ada 4 level yang harus di tempuh untuk bisa menembus server yaitu :


1. Find register page (level 1)
2. Packet Analysis (level 2)
3. Simple Web Hacking (level 3)
4. System Hacking (level 4)

-Proses Event Capture The Flag

1.Panitia akan mem-broadcast beberapa IP untuk selanjutnya di konfigurasi pada computer peserta (level 1)

2.Lalu setelah kita terhubung dengan jaringan, maka peserta diwajibkan untuk mencari IP server (level 2)

3.Setelah itu kita diwajibkan menganalisis paket-paket yang telah dienkripsi untuk didapatkan IP, Mac Address, dan Alamat website yang nantinya akan di exploitasi (level 3)

4.Setelah itu kita harus melakukan exploitasi website yang sudah di temukan tadi untuk bisa masuk ke CPANEL
nya (level 4).

-Dan Proses Waktu Saat Perlombaan Team.

1.Untuk melewati level 1 team mereka harus mendapatkan IP yang di broadcast panitia, untuk itu mereka mengutak-atik menggunakan Wireshark untuk mendapatkan IP tersebut.

2.Setelah mendapatkan IP yang dimaksud, team mereka harus mensetting manual Ethernet dengan IP tersebut agar bisa terkoneksi dengan server.

3.Lalu mereka mencari dan menemukan alamat servernya ini pun masih memakai Wireshark, setelah mendapatkan alamat servernya langsung buka web browser dan masukkan URL server tersebut di browser.

4.Setelah terbuka anda akan melihat halaman halaman web yang sudah di enkripsi.

5.Setelah itu ( dan masih ada beberapa halaman ) mereka mendecrypt halaman halaman web yang sudah encrypt menggunakan tools-tools yang sudah mereka persiapkan contohnya cain, abel, dan lain-lain.

6.Sehabis itu anda pasti mendapatkan IP, MAC address dan URL website yang dapat mengakses website tersebut karena server disetting bahwa host dengan IP dan MAC Address  tertentu yang dapat mengakses website tersebut.



Penjelasannya:

  • IP=10.1.2.1

  • MAC Address= e1:11:11:1f:db




7.Lalu Ethernet Card disetting lagi dengan IP dan MAC Address diatas agar bisa terkoneksi dengan server. dan buka web browser dan masukkan URL yang sudah mereka dapatkan sebelumnya dan registrasi accountnya.

8.Setelah team mereka dapatkan URL website ini selanjutnya mereka masuk ke Database-nya dengan cara memakai SQL Injection ataupun memekai cara Web Hacking lainya dan tak lupa mengupload backdoor.

9.Sesudah mendapatkan database mereka langsung melakukan exploit server.

Sumber : http://bekasicoders.blogspot.co.id/2014/02/tutorial-capture-flag-ctf-competition.html?m=1